• Permen dalam Nutrisi Anak – Jalan Tengah yang Emas
• Produk "untuk Anak" - mengapa sebaiknya dihindari?
• Krim Cokelat yang Populer
• Batangan dengan Isian "Susu"
• Kue Stroberi Berbentuk Beruang Teddy
• Air Berperisa
• Permen Apa yang Harus Saya Berikan pada Anak Saya?

Apa yang sebaiknya dimakan anak-anak? Pertanyaan ini sering diajukan oleh orang tua muda yang tersesat dalam hutan informasi. Di satu sisi, mereka dibanjiri informasi tentang dampak buruk konsumsi gula berlebih dalam diet. Tampaknya semua orang di sekitar hanya memberikan camilan sehat kepada anak-anak, bebas gluten, organik, atau setidaknya tanpa tambahan gula. Di sisi lain, mereka terus mendengar "nasihat baik" yang singkatnya mengatakan bahwa kita mencuri masa kecil anak jika tidak mengizinkan mereka makan permen.

Permen dalam Nutrisi Anak – Jalan Tengah yang Emas

Nutrisi anak adalah topik yang sangat kompleks. Namun yang pasti, kita tidak boleh ekstrem. Permen yang disajikan dalam jumlah yang wajar dan dengan pertimbangan akan tidak langsung berdampak buruk pada kesehatan.

Karena konsumsi gula berlebih saat ini bukan hanya masalah besar bagi anak-anak. Oleh karena itu, sebaiknya terutama mengandalkan pengganti buatan rumah dari permen populer, buah-buahan, dan camilan sehat lainnya.

Jika kita memilih produk yang dibeli di toko, ada baiknya memeriksa komposisinya. Tidak selalu produk yang diberi label khusus untuk anak-anak memang demikian. Seringkali justru sebaliknya. Produsen membuat kita seperti balon yang membungkus gula dan lemak dalam jumlah besar dengan rapi dan sering menambahkan informasi seperti "ideal untuk anak-anak".

Produk "untuk Anak" - mengapa sebaiknya dihindari?

Untuk mendekati masalah ini, kami menganalisis komposisi camilan populer untuk anak-anak. Lihat di bawah apa yang tersembunyi di balik kemasan berwarna-warni dengan gambar wajah anak-anak tersenyum atau pahlawan favorit anak kita.

Krim Cokelat yang Populer

Bahan: Gula, minyak nabati, kacang hazel 13%, bubuk kakao rendah lemak 7,4%, susu bubuk tanpa lemak 6,6%, bubuk whey, lesitin kedelai, vanilin.

Kacang, kakao, dan susu (bubuk) secara total membentuk 27% produk. Artinya lebih dari 70% adalah gula dan minyak. Jika kita melihat tabel nilai gizi lebih dekat, ternyata gula saja sekitar 57% dari komposisi. Ini berarti satu toples kecil krim (250 g) mengandung sekitar 30 sendok teh gula! Anda bisa saja meletakkan toples gula di depan anak Anda. Sebenarnya tidak sepenuhnya sama, karena krim ini juga mengandung lemak nabati terhidrogenasi yang tidak ditemukan dalam toples gula. Ini sangat berdampak negatif pada kesehatan kita.

Batangan dengan Isian "Susu"

Bahan: Cokelat susu penuh 40% (gula, susu bubuk penuh, mentega kakao, massa kakao, pengemulsi: lesitin (kedelai), vanili), gula, susu bubuk tanpa lemak, minyak sawit, lemak mentega murni, pengemulsi: lesitin (kedelai), vanili Dalam kasus ini, produsen menggunakan metode yang sangat cerdik. Mereka wajib mencantumkan bahan dalam urutan jumlah terbanyak. Prinsip ini sudah dikenal luas, sehingga produsen menempatkan cokelat di posisi pertama. Tampaknya - tidak terlalu buruk. Cokelat memiliki konotasi positif karena kandungan magnesiumnya. Masalahnya, cokelat bukan bahan mentah, ia juga terdiri dari "sesuatu". Dan "sesuatu" itu terutama adalah gula. Kami menemukan hingga 53,5% gula dalam produk ini.

Kue Stroberi Berbentuk Beruang Teddy

Bahan: Isian apel-stroberi [sirup glukosa-fruktosa, mousse buah 45% (mousse apel pekat 27,3%, mousse stroberi 17,7%), pelembap (gliserin), pengatur keasaman (asam apel, asam sitrat, natrium sitrat), sari elderberry pekat, aroma, pengental (xanthan)], tepung gandum 23,6%, telur, sirup glukosa-fruktosa, gula, minyak kanola, penstabil (gliserin), susu bubuk tanpa lemak, susu bubuk penuh, bahan pengembang (difosfat, natrium karbonat), pengemulsi (mono- dan digliserida asam lemak makanan yang diesterifikasi dengan asam laktat, ester asam lemak makanan dan poligliserin), garam, kakao rendah lemak, aroma.

Daftar bahan yang panjang ini mengejutkan. Jika Anda tidak ingin repot memeriksa bahan setiap produk, ingat aturan sederhana: semakin pendek, semakin baik.

Perhatikan isian - biasanya sirup glukosa-fruktosa - yang secara signifikan berkontribusi pada obesitas pada anak-anak. Tampaknya, dan mungkin produsen mengandalkan ini, bahwa ini bukan gula. Namun sebenarnya sama buruknya atau bahkan lebih buruk dari gula biasa.

Air Berperisa

Bahan: Air, jus (20%) dari: wortel (11%), apel, jeruk nipis, lemon, dan raspberry, sirup glukosa-fruktosa, vitamin A, C, dan E, aroma.

Air adalah bahan pertama dalam komposisi. Namun ini jelas untuk minuman. Bahkan cola juga terutama terdiri dari air. Namun jumlah gula di sini sangat mengejutkan. Dalam 100 ml terdapat 2 sendok teh penuh dan dalam botol sekitar 400 ml.

Permen Apa yang Harus Diberikan pada Anak?

Kami memilih contoh ekstrem untuk analisis. Lebih baik menghindari permen seperti itu. Tentu saja biasanya tidak mungkin menghilangkan camilan yang dibeli dari menu anak sepenuhnya. Kami juga sadar bahwa orang tua tidak selalu punya waktu dan kesempatan untuk menyiapkan alternatif yang lebih sehat dan buatan sendiri untuk anak mereka.

Untungnya, kita juga menemukan permen dan camilan yang jauh lebih baik di rak-rak toko. Saat membeli, perhatikan panjang komposisi pada kemasan, semakin pendek semakin baik. Jangan terpengaruh oleh slogan populer seperti "sempurna untuk anak-anak". Waspadalah terhadap kata-kata "tanpa tambahan gula". Produsen cerdik sering menyembunyikan gula di balik pengganti lain yang memiliki efek serupa pada kesehatan anak kita.

Sudah banyak tulisan tentang anak-anak yang makan permen. Prinsip terpenting adalah kebenaran abadi yang dipelajari anak melalui pengamatan. Mari kita pilih alternatif yang lebih sehat, jangan mengutuk permen, tapi tunjukkan bahwa permen tidak bisa menjadi dasar diet. Anak cepat meniru pola kita.